Kamis, 09 Februari 2012


----Air mata dan sajak Jiwa----


Tertunduk diamQ tak terpagut dalam kerapuhanku
Di satu sudut lorong tak terjamah
Tetes Kristal  inilah penetralisir duka
Tak banyak yang dapat dilakukan
Makhluk se-Dhoif  diriku

          Layaknya musafir di padang pasir,,,,,,,,,,,,,,,,,
Yang kegirangan menemukan sungai penghilang dahaga
          Layaknya seorang pencinta dalam sajak-sajak Gibran
 Yang menemukan hiburan didalam gairah jiwanya
Bagaikan budak tertindas yang terlindungi dengan segala doanya

Aku sang dara yang mencoba menemukan pengobat lara
Selain  menghibur kalbu dengan tetes Kristal itu

Tak banyak yang bisa diperbuat
Waktu menuntunku,,,,
Menulis rangkaian sajak-sajak pelepas nestapa
Mentransformasi diri menjadi Penyair amatir
Berharap bisa berdiri lebih tegap tegar
Mendapatkan ketenangan dari guratan hitam pena
Menghilangkan kedukaan yang makin mencekik

Kini ku adalah dara yang mulai bersabda  :
Sajakku adalah Egoku yang terbendung
Sajakku adalah kesedihanku,
kekecewaanku atas fatamorgana  semu namun jelas dan nyata
Sajakku adalah kepiluannku yang tak terbasuh nyerinya dengan apa pun

Sajakku adalah senyumku atas segala keindahan 
Kebahagiaan yang kudapat dariNya

Fajar mulai tiba dan menyapa sang dara tak bernama ....
Yang telah terkulai dalam pelukan lelap malam
Yach malam ,
Berhiaskan tetesan kristal dan sajak-sajak tak terbatas
Mulai kubuka mata
Lagi seperti biasa namun dengan asa yang sedikit berbeda
“ Aku ingin menemui mimpi nyata yang lebih indah,
 Adil dan bisa buatku merasakan darah-darah ini mengalir sejajar pembuluhnya
Hinggaku lega, dan tidak hanya menikmatan kenyataan semu saat terjaga”.


Surabaya, 9th of February 2012
From the deepest of my mind
Perhaps you hate something while it is good for you   and perhaps you love it while it is danger
Just try to find the truth by your self.