----Air
mata dan sajak Jiwa----
Tertunduk diamQ tak terpagut dalam
kerapuhanku
Di satu sudut lorong tak terjamah
Tetes Kristal inilah penetralisir duka
Tak banyak yang dapat dilakukan
Makhluk se-Dhoif diriku
Layaknya
musafir di padang pasir,,,,,,,,,,,,,,,,,
Yang kegirangan menemukan sungai
penghilang dahaga
Layaknya
seorang pencinta dalam sajak-sajak Gibran
Yang menemukan hiburan didalam gairah jiwanya
Bagaikan budak tertindas yang terlindungi
dengan segala doanya
Aku sang dara yang mencoba
menemukan pengobat lara
Selain menghibur kalbu dengan tetes Kristal itu
Tak banyak yang bisa diperbuat
Waktu menuntunku,,,,
Menulis rangkaian sajak-sajak pelepas
nestapa
Mentransformasi diri menjadi Penyair
amatir
Berharap bisa berdiri lebih tegap tegar
Mendapatkan ketenangan dari guratan hitam
pena
Menghilangkan kedukaan yang makin
mencekik
Kini ku adalah dara yang mulai bersabda :
Sajakku adalah Egoku yang terbendung
Sajakku adalah kesedihanku,
kekecewaanku atas fatamorgana semu namun jelas dan nyata
Sajakku adalah kepiluannku yang tak
terbasuh nyerinya dengan apa pun
Sajakku adalah senyumku atas segala
keindahan
Kebahagiaan yang kudapat dariNya
Fajar mulai tiba dan menyapa sang dara
tak bernama ....
Yang telah terkulai dalam pelukan lelap
malam
Yach malam ,
Berhiaskan tetesan kristal dan
sajak-sajak tak terbatas
Mulai kubuka mata
Lagi seperti biasa namun dengan asa yang
sedikit berbeda
“ Aku ingin menemui mimpi nyata yang
lebih indah,
Adil
dan bisa buatku merasakan darah-darah ini mengalir sejajar pembuluhnya
Hinggaku lega, dan tidak hanya menikmatan
kenyataan semu saat terjaga”.
Surabaya, 9th of
February 2012
From the deepest of my mind
Perhaps you hate something
while it is good for you and perhaps
you love it while it is danger
Just try to find the truth
by your self.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar