Selasa, 31 Januari 2012







_______ Biru Fatamorganaku______


Kelam angin malam mempesiang jiwaku
Merasa juga dingin yang kian merasuk
Di ujung sekat kalbuku
Biru angan melayang
Menjamah merasuk bebas tanpa batas

Kegelisahan tiap halaman dentum jam
Pastikan penat yang menerawang

Satu dari gelombang asa
Suguhkan kenikmatan berbuah dosa

Disini hanya aku si pecundang
Berdiri seorang diri
Yach............Bisa di bilang tanpa arti
Terlena begitu saja dengan warna-warni indah sesaat itu
Kecewaku,,,,,,,
Betapa terlalu buta dan rapuhnya hati ini
Hingga tak mampu menatap ke depan titik focus yang kuyakini

Aku adalah malam bersandingkan kesunyian
Mencari sang bulan yang telah lama enggan bersinar
Kini,,,,,,,
Langkahku mulai berjalan di setapak mimpi
Benar,,,masih menunggu dan terus menunggu di padang mimpi

Lamongan, 4th of November 2008
Luve is  U ::

Senin, 30 Januari 2012


Perkenankanlah Aku Mencintaimu



Perkenankanlah Aku Mencintaimu
Seperti ini
Tanpa kekecewaan bearti
Meski tanpa kepastian yang pasti
Harapan yang kerap kali dikecewakan kenyataan

Perkenankanlah Aku Mencintaimu
Semampuku
Hadir satu kali saja dalam   ribuan memori syarafmu
Menyebut – nyebut namamu
Dalam Kesendirian pun lumayan bagiku



Ku tahu mungkin ku sedang berdiri
Di depan pintumu tanpa harapan
Seandainya kaupun berkenan membukakannya
Mungkin terasa nyaman

Sekali-kali kau  memperhatikanku dalam bayangan
Cukup memuaskan
Hingga tak terbantahkan
Ku Ingin tercipta sebuah rahasia indah
Perkenankanlah Aku Mencintaimu


Sebenarnya aku merasa tidak pantas sedikitpun menuliskan ini semua. Tapi rasa hormat, kagum dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di dalam dada terus memaksanya. Dan Jelas aku tak mampu menahannya. Aku sekali lagi merasa tidak pantas mengungkapkan ini semua,,,entah mengapa sajakku terus mengalir dalam guratan penaku. Maafkan aku,,,,sebagai makhluk dhoif tak banyak yang bisa aku lakukan untuk menghindar apalagi menghapus rasa ini.

Keinginanku sekarang hanyalah satu....
AKU INGIN MENJADI HALAL BAGIMU
Menjadi bagian dari hari-harimu dalam kehidupan ini.


Lamongan, 17th of  Mei 2008
My Tone






Minggu, 29 Januari 2012

TENTANG SAHABAT





MAAF, Aku mencintaimu  Sahabat!? ( paRt 1)

Langit tak bertiang, Nampak begitu kokoh tak terbantahkan. Matahari pun mulai menyapa jutaan makhluk-Nya di dunia sambil tersenyum bahagia melalui sinarnya. Namun, dedaunan-dedaunan itu tampak berpendar pasi, letih lesu dan lelah menempel pada rating pohon, akan jatuh ke bumi walau masih terlihat enggan.
Untuk menghilangkan kepenatan yang kerap kutemuni di Surabaya seperti traffic jam, polusi dan sebagai gantinya menghirup udara pagi adalah agenda pertamaku pagi ini. Ku mulai dengan merentangkan tangan layaknya seekor burung merpati yang ingin mengepakkan sayap-sayap indahnya. Ah, tapi ku tak seberuntung merpati itu pikirku. Seandainya bisa ku bisa seperti merpati itu, alangkah bahagianya hidupku dapat melihat seluruh jagat raya dan isinnya yach benar mulai bersyukur atas segala ayat kauniyahNya dan segala karyaNya yang tiada tara. Fabbi ayyi aala Irabbikuuma tukaddiban...
Beberapa gerakan ku lakukan mulai dari starching atau pemanasan, gerakan inti sampai pendinginan. Hah,,,seperti senam anak SMP saja lucu. Tapi itulah yang berkelebat dalam benakku akhir-akhir ini. Aku Annisa Zahratus Shita, gadis semester 5 di salah satu perguruan tinggi di Surabaya jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang sudah tidak bisa disebut anak remaja lagi karena mungkin sudah maksud tahap Dewasa Awal menurut mata kuliah Psikologi Perkembangan yang ku dapat tiba-tiba merasa galau ( istilah yang lagi booming di kalangan anak muda saat ini) Astagfirrullah hal adhim,,,,,. Kegalauanku ternyata bersumber saat melihat akun facebook sahabat laki-lakiku Raditya Tama bersama pacarnya saat ini.
>>-------------------------<<
          Rasa apa ini ya Rabb,,,,
Sepercik kenangan mulai terkuak satu per satu hingga tersusun rapi rangkaian scenario yang sempurna. Adit, sahabatku mulai kelas 1 SMP itu tahu betul bagaimana  kami saling menyayangi satu sama lain tak ada rahasia di antara kami bahkan ummi ku pun sangat terkesan olehnya. Namun,,hatiku mulai tak tau letak dimana ada garis-garis pembatas rasa yang seharusnya aku patuhi diantara persahabatan kami, aku menerobos dan melewatinya. Cinta memang datang begitu saja, meskipun semua manusia tahu betul jika tidak beruntung ini akan menorehkan luka hingga ke dasar jiwa. Aku mengenalnya karena kepolosan dan kebaikannya, aku mulai mencintainya karena segala ketulusannya, sedangkan aku mulai meninggalkannya karena aku benar-benar mencintainya. Bila sekarang ada seseorang yang menanyakan siapa yang paling aku cintai dalam kehidupan ku saat itu, aku akan tegas menjawab Tuhanku Allah SWT, jika seseorang itu masih bertanya maka akan aku jawab orangtuaku yach abi dan ummiku , namun bila pertanyaan itu tak berhenti di sini, maka dengan yakin akan ku jawab “ Adit”. Sahabat yang amat kucintai walaupun ku tahu aku salah.
“Pilihlah pendamping yang benar-benar kamu anggap baik kelak, jangan hanya melihat sekilas kemudian kau memutuskan untuk bersamanya. Aku akan bersamamu saat indah itu”. Itulah kata-kata Adit saat kami sedang duduk-duduk di taman sekolah dulu ketika membicarakan jodoh kami kelak. Walaupun terkesan konyol itulah percakapan anak usia 15 tahun yang mungkin dinilai tidak lazim dilakukan.
Dalam hati aku ingin mengatakan aku memilihmu, walaupun aku tahu mustahil bagi kami untuk memiliki hubungan lebih dari persahabatan. Bagiku dia sahabat laki-laki terbaikku, selalu ada di saat aku bahagia maupun ketika aku terpuruk dalam duka. Aku tak peduli apa anggapan orang tentang persahabatan kami yang jelas, aku akan nada dan terus bersamanya karena dengan itu aku tenang,usahanya untuk melindungiku ketka di dekatnya begitu membuatku nyaman. Memang terkesan berlebih, tapi sungguh inilah aku saat itu.
>>-----------------------<<
          3 tahun di bangku SMP aku bersahabat dengan Adit, namun sayang kami terpisah saat melanjutkan ke bangku SMA. Aku masuk Aliyah dan dia memilih di sekolah umum. Kami miscommunication di semester pertama, namun akhirnya kami mulai bersama lagi walaupun intensitas kebersamaan itu tidak sesering sebelumnya.
“Aku naik Black, kamu keluar rumah yaach?”inilah sms Adit saat kami akan berangkat kesekolah. Black adalah sebutan kami untuk angkutan umum yang biasa kami tumpangi saat berangkat kesolah. Alhasil, kami berangkat bersama. Di dalam angkot kami kerap kali bercanda dan tersenyum terbahak-bahak ketika ada perkataan yang dianggap lucu. Rasaku tidak hilang bahkan semakin tumbuh dengan suburnya, bahkan ketika tidak naik angkot, Adit menjemputku dengan sepeda motornya. Seperti yang aku katakan sebelumnya di benar-benar melindungiku.
          Adit memang bukan anak laki-laki biasa, di bangku SMA tak sedikit yang meliriknya. Apalagi ketika dia bergabung di Tim basket sekolah, namanya mulai terkatrol perlahan-lahan. Setiap kali kami bertemu, Adit selalu menceritakan tentang gadis-gadis itu. Dalam hati ada rasa perih ketika mendengar semua cerita-cerita itu, aku iri pada mereka yang bisa meng-expresikan perasaan mereka pada Adit, sedangkan aku yang hampir 5 tahun di dekatnya TIDAK BISA.
“ Sit,,,sita kok nglamun malahan?!” ucap Adit tiba-tiba saat mengetahui aku hanya melamun mendengar ceritanya.
“ Aa....aa ...aku Cuma berfikir bagaimana gadis-gadis bodoh itu bisa naksir cowok angkuh, aneh dan ngak jelas kayak kamu.” Kataku ketuk sambil melirik Adit.
“ Ah,,,gadis ini benar-benar tidak normal, apa kamu ngak liat kalau sahabat cowokmu yang satu ini memang menyimpan sejuta pesona, Ketika aku selesai bertanding saja waktu di luar kota banyak yang mintak tanda tangan.” Adit membela dirinya sendiri dengan keras sambil mengusap-ngusap kepalaku.
>>-----------------------<<
Kegundahanku semakin memuncak ketika sahabat kecilku samping rumah yang satu sekolah dengan Adit mengatakan memang benar semua cerita Adit itu. Kenapa aku harus gelisah toh nantinya, cepat atau terlambat dia akan menemukan gadis yang cocok dengannya dan mau atau tidak aku akan merelakannya karena aku mencintainya Karena aku ingin melihat Adit bahagia.
Dugaanku benar, tak berselang lama Adit meminta izin padaku dan meminta saranku tentang salah satu gadis sekolahnya notabenenya yang lebih dulu mendekatinya. Aku hanya menganggukkan kepala tanpa banyak komentar dalam hati aku menangis namun dari luar aku tersenyum bahagia melihat senyum indah penuh semangat terpancar dari wajah Adit. Sekali lagi hatiku berbisik,,,,sahabatku aku mencintaimu.
          Perlahan tapi pasti aku menjauh dari Adit, Akupun mulai sadar bahwa tak seharusnya persahabatan kami ternodai dengan emosi sesaatku ini. Semua ada waktunya, mungkin Tuhan menakdirkan hal yang lebih indah disana untukku, tentu Tuhan pun telah menyediakan jodoh yang tepat untukku.
          Pulang sekolah rasanya berat sekali untuk melangkah,,maklum udara cukup panas siang itu ditambah lagi setelah mendapat guyuran rumus-rumus matematika membuatku terasa berjalan terhuyung-huyung. Ketika sampai di gerbang sekolah aku menyempatkan membeli minuman untuk menyegarkan badan,,,tiba-tiba sosok paling berwarna dalam hidupku datang di depan sekolahku. Benar, Adit ada di depan mataku, dia  bersama-sma temannya. Begitu beberapa temannya masuk, dia menghampiriku.
“ Apa kabar?!” terasa aneh sapaan itu dan kaku, mungkin karena kami tidak bertemu untuk waktu yang cukup lama.
“ Apa sich dit,,,kamu ngak liat kalau aku baik-baik saja”,celotehku mencoba mencairkan suasana.” Kenapa kesini?”tanyaku lebih lanjut.
“Aku dan teman-teman nganterin undangan pertandingan basket persahabatan buat sekolah kamu.”terang Adit.
“Wah harus masang kuda-kuda nich xixixixi....”aku terus bercanda. Sebelum Adit mengatakan sesuatu yang tidak aku harapkan.
“Maafkan aku Sit,,,beberapa hari ini kita jarang ketemu bahkan untuk sms pun tidak. Dia melarangku menghubungimu, bisa dikatakan kalau dia kurang suka dengan kedekatan kita. Aku sudah jelaskan kalau kita telah berteman lama , tapi sepertinya penjelasanku itu semakin menguatkan argumenya. Maafkan aku Sit,,,,jujur aku benar-benar menyayangimu sebagai sahabatku.” Semua itu keluar dari pengakuan Adit, untuk menenangkanku dia mengengam tanganku.
Otomatis,,serpihan luka mulai tergurat dalam hatiku. Air mataku jatuh perlahan, melihat itu semua Adit semakin mengengam tanganku.  Gadis itu benar-benar mencintai Adit, batinku. Tapi aku mencintainya,,,
>>-------------------<<
“Apa yang kamu mau sekarang??”tukasku
“ Aku tak ingin kehilangan kamu sit,,tapi aku juga tak mungkin kehilangan dia, aku menyayangi kalian berdua. Dia memintaku untuk memilih antara kamu atau dia.Aku dalam posisi yang serba salah shita,,aku bingung.”
“ Menjauhlah dariku!” Pintaku tegas pada Adit. Sulit bagiku untuk mengatakan itu, lidah ini terasa kelu dan tidak akan pernah ingin mengtakannya lagi. Aku mencintaimu Dit, ku tahu kau takkan mendapatkannya denganku tapi dengan dia pasti.
          Yang membuatku sedikit lega ternyata keputusanku itu mungkin memang tepat, fotonya yang sekarang terpampang di situs jejaringan sosial itu adalah Adit dan gadis yang melarang aku untuk bertemannya dulu.  Ada ungkapan “ jadilah lilin yang bisa menerangi sekeliling meskipun diri sendiri hancur lebur berkeping.” Sekilas ungkapan ini terkesan bodoh dan tolol bagaimana tidak membiarkan oran lain bahagia sedangkan kita hancur dalam keterpurukan.
          Namun, luka itu sedikit demi sedikit terobati karena aku mulai menyadari bahwa cintaku pada Adit tidak mengajarkan aku menjadi lemah, namun aku mulai bangkit karena teringat persahabatannku pada Adit bukan atas perasaan pribadiku sendiri. Karenaku pun tahu Cinta ini tidak menghinakan pemiliknya, tetapi menghembuskan sejuta ketegaran, dan aku amat berterima kasih padaNya karena menganugerahkan cinta yang melemahkan semangat tapi membangkitkan semangat.
Although, in the future you will know that Friendship can survive without love.
     
Love cannot live without friendship.
Dan cinta abadiku kini adalah Allah Azza wa jalla,,,,,,

Surabaya, 29th of January 2012
Love is a beautiful smile to which nothing compares:
    A  tender laugh, which opens your heart,
     A  single touch that melts away your fears,
     A smell that reminds you of the tenderness of heaven,
     A voice that reminds you of the innocence of youth.





Sabtu, 28 Januari 2012

Dalam Luka



___Terima kasih untuk Luka___

Kala khayalanku melambung di udara
Mencari asa baru dalam romantika
Kumenemukanmu di samudaera kesempurnaan

Jiwaku berlagu:
“mimpiku mulai bergelayut
Di iringi binar cahaya indah bola matamu
Cerahkan sejengkal kasih di semiku”
Derap langkah ,kepakan sayapku
Mulai menulis kisah pula:

“sebuah cinta mulai meraut
Menyulam menjelma lembut sutera
Namun,takdir dan dirimu menkoyak-koyaknya dengan sempurna”

Awan,,,,
Kini derap langkahku terhenti
Sayap-sayapku patah ,musnah sudah!
Tak mampu terbang mengapai angan.
Terseok pun tidak,,,,,,!!


Babat
Sunday,10th of February 2008

Kataku:
Karenamu dan olehmu ku bisa menulis semua ini yach....
(inilah satu destinasi kehidupanku yang telah aku lalui)
Terimakasih..............................untukmu dan luka yang telah kau torehkan di kalbuku
Ku akui ini kelemahanku, tunduk pada fatamorgana dunia  yang semu.

a

Rabu, 25 Januari 2012


HADIRKU
(Jika kau bersama bayangku)

Benar adanya hati masih bersama
Bayang cinta dan kasihmu
Namun, salah adanya
Bila hati ini tak mampu lupakan
Lupakan Semua tentangmu
Dan fenoma cinta semu indahmu

Mungkin dan sesungguhnya
Inginkan cinta dan kasih lainnya di hatimu
Yang mampu gerakkan saraf-saraf motorikmu
Dinamis dan abadi
Cinta ini suci
Meski tak ku basuh dengan zam-zam
Indah....
Meski tak bernilai seni tak berkulitkan permadani

Apalah diriku kasih?
Kertas buram tak berwarna
Yang dibuang begitu saja setelah tak berguna
Kehadirannya,,,,

Namun,
Nyatanya aku berani bersaksi !!!
Bukan hanya saraf motorikmu
Yang kan ku buat dinamis dan abadi
Ku berjanji,
Bila kau masih setia bersama bayangku
Pembuluh nadimu kan berdenyut
Seiring irama detakan jantung serta alunan cintaku

Tapi,
Dengan satu catatan “JIKA KAU BERSAMA BAYANGKU”


Today,29th of October 2007
Time ;22.15PM

Tentangnya_^

Sabdaku

Seada-adanya,setiada-tiadanya
Antara ada dan tiada
Kubangun cinta ini
Di tebing ketakutan
Ada dan tiada
Kusemai cinta ini
Di puing asa yang tersisa

Ada dan tiada
Ku jaga cinta ini
Di semunya pelangi,
Tidakkah kau lihat???
Di setiap tatap mataku yang kosong
Betapa rindu menampar lembut bibirmu
Di setiap senyumku yang hampa tak sarat makna ini
Aku tak mampu membuang
Sis bayangmu malam itu

Di setiap degup jantung yang lemah ini
Betapa pun ku coba berlari
Dalam rengkuhan asa yang benar-benar mendamba
Di setiap detik hentakan nafas-nafasku
Mencoba mengecup satu kata rindu......
Ya benar ini untukmu.

Remember :
Don’t Ever lost contact with someone you care,
you’ll never know what’s gonna happen the next day,
or the day after that..
Even a single “hi” or a “good morning”
Before you know that someone is no longer there….

Disini
Babat, 25th of January 2008






DERMAGA HATI




Seisi halaman waktuku saat ini
Nampak putih,sunyi dan sepi
Kiranya dia akankah datang dan berkenan
Mengetuk hati ini
Dan akankah kiranya dia datang
Membasuh sepi dan menepis sunyi
Ketika tertawa rindu


Ketika menanti
Atas sosoknya
Membuka halaman baru saat bertemu...
Dan dia pun kan tetap kutunggu di dermaga hatiku.


My home sweet home,
17th  of May 2008









Selasa, 24 Januari 2012

SECRET ADMIRER


SECRET ADMIRER
Today,22nd of July (in bridge’s Luv with him)
Biarlah dinginnya hembusan angin malam
Lelah berjalan
Lelah menapaki dedaunan
Lama kesepian
Cucuran airmata
Berpamit merayakan pilunya hati

Meresap ke kalbu pahit terasa
Di sudut mega

Gemericik ranting pohon masa lalu
Rela terluka jiwa tersiksa
Menerjang khayalan
Meninggalkan kisah selama mimpi

Dengarlah nuraniku berkisah
Pengorbanan cinta seorang pemuja rahasia
Bela rela ketulusan bersemayam
Dalam asa yang indah ada

The Beautiful Journey of Anindhita Radisty


Ishmakazee
The beautiful Journey of Anindhita Radisty
Someday in this Word ,We have to decide the best Way to make Our life better and To make people in surrounding of us happy with our attendance.

8/11/2011




THE LIFE  JOURNEY OF ANINDHITA
Oleh Ishmakazee
Gadis   yang bertubuh semampai,berkulit kuning langsat,berambut hitam legam dan supel dalam bergaul bernama Anindhita Radisty itu tiba-tiba menghilang.Teman-temannya di kelas XI IPA 2 SMA Harapan Indah Jakarta merasa kehilangan dia selama liburan panjang semester ini.Berbagai pertanyaan pun mencuat di benak mereka.Kemana perginya gadis yang sehari-harinya disapa Dhita itu.Mengapa dia pergi tanpa pamit?Bahkan kepada dua sahabat karibnya sendiri  Lucky dan Revan pun tidak.
“Coba telepon kerumahnya Van!”kata Lucky setelah tiba di rumah Revan.
“Hanya Bik Nah dan suaminya Mang Ujang,yang ada Luck.”Ujar Revan panik.
“Terus apa kata Bik Nah?”Lucky kembali bertanya.
“Katanya,Dhita pamit kepada seisi rumah pada hari libur pertama kalau dia ingin jalan-jalan.Bersamaan dengan kepergian Om Bagas dan Tante Anna kembali ke Paris.Jadi kusimpulin kalau Dhita enggak mungkin ikut Ortunya,Luck”Jelas Revan.
“Kayaknya emang ngak mungkin van,soalnya setahuku Dhita kan dari SD sampai SMP udah tinggal di luar negeri.Bayangin dech selama Sembilan tahun Dhita tinggal di beberapa kota di luar negeri dan otomatis berpindah-pindah dari Amerika,Australia dan Eropa.Dia pernah bilang kalau sebenernya dia bosan dengan hidup nomadennya itu,makanya dia niat banget buat menetap di Indonesia kita yang hijau ini.Kalaupun ingin liburan sepertinya nagak mungkin kan ke Abroad”cerita Lucky.
Seingat Lucky juga,Dhita di sekolah juga aktif dalam kegiatan Pecinta Alam .Setiap libur dia pasti menjelajah beberapa pulau.Baginya soal biaya tidak masalah,karena orang tua Dhita selalu mencukupi kebutuhan anak mereka itu.
“Iya juga,anak Om Bagas dan Tante Anne itu memang seorang petualang sejati,”kata Revan setelah berfikir berjam-jam tentang dimana keberadaan Dhita.”Dia seorang gadis yang unik,suka menyendiri kadang-kadang walaupun dia pandai bergaul,suka menulis Diary,menulis puisi memotret,membuat film dokumenter,dan selalu mencari tahu hal-hal baru yang tidak ia ketahui.”tambah Revan.
“Sepertinya kamu mengenal Dhita lebih dari aku Van,teman sebangkunya?”Tanya Lucky heran.
“Kita kan bertiga temen,jadi harus tahu karakter masing-masing dunk.”jelas Revan agak gugup,susah baginya untuk menceritakan apa yang ia rasakan pada Dhita.
“Ooooo....gitu.ya udah,kalau kemarin kamu hanya telepon rumahnya bagaimana kalau kita kerumahnya langsung sekedar buat mastiin aja ”sambung Lucky.
“Ya aku setuju”.Sore harinya mereka menyambangi kediaman rumah Dhita di Bilangan,Jakarta Pusat.
Sesampainya di rumah Dhita,
“Assalamu Alaikum,Dhita.....Dhit,permisi,sepada....!!!1”teriak Lucky sedikit agak keras,khawatir orang dirumah itu tidak mendengar suaranya yang merdu heheheh....
“Kamu manggil orang apa panggil maling Luck,lupa kalau disini ada bel.”tunjuk Revan kearah Bel rumah dan memencetnya.
“Sorry,Van.Aku terlalu bersemangat,kangen nich sama Dhita,”jelas Lucky sambil senyam-senyum.
Beberapa menit kemudian ada suara lanhkah kaki dari dalam rumah dan sampai di depan pintu akhirnya muncullah Bik Nahsetelah pintu terbuka.
“Assalamu Alaikum Bik Maimunah yang cantik,apa kabar nich......ngomong-ngomong Ditha dah pulang belum?”Tanya Revan cepat saat melihat sosok Bik Nak.
“Waalaikum Salam den,,,ngak perlu bilang Bibik cantik,nanti Mang Ujang marah lagi kalau denger dan Non Ditha belum pulang Den.”Kata Bik Nah sambil tersenyum.
“Kira-kira  Ditha pulangnya kapan ya Bik?”Tambah Lucky.
“Waduh,Bibik kurang tahu Non,maaf ya.”
“Kalau nomor telepon dan alamat Tante Dhita yang katanya saudara perempuannya Om Bagas itu Bibik punya nggak?”Tanya Revan lebih lanjut.
“Sebentar ya Non,saya lihat dulu di dalam kayaknya ada catatanya di buku telepon.”Bik Nah ke dalam rumah dan memberikan secarik kertas ke Revan.”Cuman itu yang bisa Bibik bantu Den.
“Ngak papa,ini juga kami maaf sudah merepotkan.Terima kasih Bik.”
“Iya Den,Mas Repan yang baik hati..heheeee.Pasti Mas ini saying banget ma Non Dhita kok keliatannya perhatian banget”kata Bik Nah
“Ah ,,,,Bibik bisa-bisa aja.Revan bik bukan Repan hehehehe...”Jawab Revan dengan wajah kemerahan agak malu.Setelah pulang dari rumah Dhita,Revan dan Lucky sepakat untuk kerumah Tante Dhita yang tinggal di daerah Bekasi itu besok.
*********
Sementara di seberang sana Berbagai pemikiran Dhita pun menyeruak di kepalanya yang mendasari menghilangnya dia dari rumah dan temen-temannya.
Anindhita atau yang biasa dipanggil orang-orang terdekatnya Dhita adalah anak tunggal dari orang pintar atau boleh dibilang sangat berpendidikan.Bagaimana tidak,kalau tidak pintar mana mungkin kedua orang tuanya bisa duduk menjadi staff kedutaan asing.Tetapi, kenyataannya selama ini Dhita di kelas tidak begitu menonjol dibandingkan teman-temannya.Setiap menerima rapor maupun kenaikan kelas ,paling hebat dia hanya bisa meraih rangking 5.Hal ini selalu menjadi pertanyaan baginya,Dhita merasa dia tidak secerdas orang tuanya.Walaupun dia sadar tak sepenuhnya gen dari orang tua menurun pada anaknya,dan tentang peribahasa Buah pasti jatuh tidak jauh dari pohonnya dinilai nihil kebenarannya.Sebaliknya,tidak jarang Dia menemukan ada anak-anak dari kalangan biasa atau orang desa yang orang tuanya biasa-biasa saja bahkan sekolah SD pun tidak tamat tapi mereka berotak sangat cerdas.
Kepergiannya berpetualang ke berbagai daerah atau kota selama liburan tidak lain adalah untuk bisa mempelajari dan mengetahui segala sesuatu tentang hal yang berkaitan dalam kehidupan di dunis ini.Terutama dia ingin menemukan apa sebenarnya yang terbaik untuk dirinya atau masa depannya nanti.
Walaupun Dhita tidah menonjol di sekolah di prestasi akademiknya,toh dia sebenarnya tidak merasa minder ataupun canggung.Karena sebenarnya dia mempunyai potensi lebih di bidang non akademik yaitu seni terutama seni rupa dan seni sastra.Lukisan-lukisannya,puisi-puisinya,cerpen-cerpennya sudah sering kali termuat dalam majalah sekolah,bahkan ada beberapa yang telah menghiasi mjalah-majalah terkenal di sekolah.Lukisannya pernah tampil di Galeri Nasional beberapa bulan yang lalu dan Dhita patut berbangga hati untuk itu.
Seandainya ada orang yang mengatakan bahwa kecerdasannya biasa-biasa menenggok orang tuanya adalah orang yang benar-benar cerdas,dia bisa menerima dengan ikhlas bahkan jika hal itu dianggap sutu kekurangan.Dia pun paham,semua usaha telah ia lakukan untuk menggasah terus kemampuannya.Berbagai les telah ia ikuti untuk menunjang nilai akademisnya di sekolah namun itu semua tak cukup untuk bisa mengunnguli teman sekelasnya seperti Fani,Tya,Rangga bahkan Revan sang ketua kelas yang notabenenya adalah sahabatnya sendiri.
Lalu kadang terselip pertannyaan,apa yang patut ia banggakan lagi dari dirinya di usinya yang tergolong masih remaja sekarang???KECANTIKAN kah????Tidak!!
Dhita tidak merasa memiliki bentuk tubuh yang ideal,ataupun mempunyai wajah yang cantik.Ia merasa fisiknya biasa-biasa saja dengan tinngi 160 centimeter,kulit kuning langsat yang tidah bisa dibilang putih,tubuhnya memang semampai tapi tidak terlalu keliatan ideal dengan cara ia berjalan yang terkadang lebih terliat agak tomboy daripada feminim.Bila dibandingkan Maudy atau Cathy yang menjadi ikon kecantikan dikelasnya yang rajin bolak-balik ke salon tiga kali dalam seminggu,dia merasa tidak ada apa-apanya.Walaupun sebenarnya dia tidak pernah menyesali hal itu.Tidak bisa dipungkiri jabatan orang tuanyalah yang terkadang mengkatrol namanya di kelas ataupun disekolah.

Suatu hari saat Dhita sedang melamun di depan balkon kamarnya,Ayahnya menghampiri sebelum berangkat bertugas ke Paris.
“Di dalam hidup ini harus ada yang kamu banggakan Dhit.Nah,pertannyaan Ayah apa  yang kamu banggakan di usiamu yang sudah menginjak masa remaja seperti saat ini.”Tanya Ayah Ditha.
“Menurut pendapat Ayah,apa yang patut Dhita banggakan dalam diri Dhita?”Ditha balik bertanya kepada sang Ayah.
“Prestasimu di bidang seni lukis dan sastra Ayah kira.”jawab Ayah.
“Apakah pendapat Ayah itu tidak hanya sekedar menyenangkan hati Ditha aja.”
“Sayang,Ayah tidah sedang menggombal karena argumentasi Ayah itu disertai bukti yang akurat anakku.Jangan menilai kecerdasan hanya dari akademis saja karena kamu memiliki kecerdasan yang lain nak.Ayah benar-benar bangga terhadap kamu,kembangkan dan gali terus potensi yang ada dalam dirimu.Be Your Self,Don’t Imitate Your Dad or Your Mom.”Jelas Ayah panjang lebar,Ditha agak tenang setelah mendapat pengakuan dari Ayahnya secara langsung.
“Terima Kasih Ayah.”Ucap Dhita dengan senyum simpul yang mengembang di bibirnya.
Maka mulai saat itu Ditha benar-benar yakin,dia telah menemukan kelebihan yang ada dalam dirinya.Selanjutnya Ia mencoba dengan sepenuh hati untuk mengasah bakat it uterus menerus dan ia akan melatihnya menjadi sesuatu yang terus besar dan berkembang seperti yang Ayah dan Ibunya harapkan.Namun,prestasi yang ia dapat tidak lantas membuatnya besar kepala dan congkak.Justru hal ini sebagai media pemacu semangatnya untuk bisa berinovasi dan menghasilkan sesuatu yang unik dan indah.
**********
Suatu hari saat berpetualang ke Jawa Tengah,di kabupaten Yogyakarta,Dhita menemukan sebuah sungai sungai besar yaitu sungai Brantas.Sungai itu membentang dari Propinsi Jawa Timur dan hingga Jawa Tengah.Dhita melihat sungai itu sangat bermanfaat bagi orang-orang.Mereka bisa mengambil ikan dari sungai,menggunakannya untuk mengairi lahan pertanian mereka,tidak jarang pula memanfaatkan sungai untuk mandi.Anak-anak kecil terlihat senang sekali berenang dan bermain dengan teman-teman mereka di pinggiran sungai.Menyaksikan semua kejadian itu,Dhita merenung sejenak.
Seandainya Dhita bisa seperti sungai itu mengalir dengan tenang menyusuri berbagai tempat dengan indahnya,bermanfaat bagi masyarakat dan bisa membuat banyak orang tersenyum dengan keberadaannya.Tentu dia pun akan sangat bahagia.Satu pelajaran dapat ia ambil dari alam sekitar saat itu.Dhita pun mencatatnya dalam buku Diarynya dan bertekad untuk menjadi seperti sungai itu.
Sedangkan,saat ia berada di Sumatera Selatan,di Kabupaten Tanjung Enim,Dhita menemukan air terjun kecil.Dibawah air terjun itu tampak batu cadas raksasa yang kukuh dan keras. Tetapi,setelah bertahun-tahun air terjun menimpa batu cadas yang keras dan tegar itu.Akhirnya,batu-batu itu berlubang.Air terjun yang kecil itu berhasil membuat lubang di batu cadas yang besar.satu lagi pelajaran yang ia temukan dari kejadian alamiah itu.
“Assalamu Alaikum,Apa yang kau cari dan temukan nak di air terjun kecil ini?seorang nenek bertanya kepada Dhita.
“Waaliakum Salam,Nenek siapa?”Dhita bertanya dalam keterpangannya.
“Namaku Sri,panggil saja Nenek Sri.Aku tinggal di dekat  air terjun ini.”jawab si nenek sambil menunjuk sebuah gubuk.”Kamu gadus yang pemberani,jarang sekali nenek menemukan seorang gadis berani menjelajah sampai kesini.Jadi apa sebenernya yang kau cari nak?”Tanya nenek Sri lebih lanjut.
“Saya mencari pengalaman nek dan pengalaman baru karena sebagai gadis yang tinggal di kota besar entah mengapa saya selalu merasa kekurangan dalam dua hal tersebut.”Jawab Dhita sejujurnya,
“Alkhamdullillah,semoga kamu menemukannya nak dan dari pertualangannmu ini semoga kau memahami arti surat-surat Qauniyah yang tersebar di seluruh bumi ini.Dan banyak-banyaklah bersyukur atas segala nikmat Tuhan yang diberikan kepadamu.”Sambung nenek.
“Insyaallah nek.”jawab Dhita penuh harap.
Ketika Nenek itu telah pergi meninggalkan Dhota sendiri lagi,sadarlah Dhita bahwa hari liburnya tinggal dua hari lagi.Maka segera dia berkemas untuk menuju Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II Makassar.Tak terasa hari aktif sekolah akan segera dimulai.
*********
Melihat sosok Dhita disekolah,Revan dan Lucky buru-buru menghampiri sahabatnya itu dan spontan memeluknya.
“Kemana aja sih kamu Dhit,kita kangen bangaet sama kamu.”Ucap Lucky dengan wajah agak kesal.
“Cal down beib,aku ngak kemana-mana kok.”jawab Dhita sambil melihat rona bahagia kedua sahabatnya itu dan Dhita menemukan pandangan yang berbeda dari Revan.
“Kita seneng kamu dah balik lagi,laen kali bilang ya non kalau mau pergi.”Ucap Revan sambil mengusap kepala Dhita sambil tersenyum kecil.
“OK BOS,,,,,heheheheh.”jawab Dhita diiringi senyum penuh makna.
The Opportunity seldom comes twice , as a result lets use our time to do something useful for our life in the future.FIGHTING.
Saturday, 13th of August 2011 IshmakazeeWibowo